Otak hewan semakin cerdas, atau pembuktian Nabi Sulaiman dulu bisa
berkomunikasi dengan hewan? Entah, yang pasti ilmuwan berusaha terus
membuka tabir bagaimana cara berkomunikasi dengan hewan. Salah satu cara
melatih mereka mengucapkan bahasa manusia.
Burung beo paling
mudah dilatih, buktinya banyak. Yang susah justru melatih simpanse.
Padahal kekerabatannya paling dekat dengan manusia.
Uniknya, seekor gajah di Korea Selatan berhasil dilatih sehingga bisa mengucapkan beberapa kata seperti: annyong atau halo, anja atau duduk, aniya atau tidak, nuo atau berbaring, dan choah atau bagus.
Gajah
ini bernama Koshik, hidup di Kebun Binatang Everland, Korea Selatan.
Sang pelatih menerapkan teknik tak biasa untuk melatihnya. Untuk
diketahui, gajah tak punya bibir sehingga susah melatihnya. Maka Koshik
menempatkan belalainya di mulut dan mengirimkan suara vokalnya ke dalam
bentuk berbeda.
Kabar ini mengejutkan banyak ahli. Misalnya
saja, enam belas ahli bahasa Korea diminta mendengarkan 47 rekaman dari
bahasa gajah tadi dan mengungkapkan apa yang mereka percaya telah
dengarkan. Sebanyak 56 persen mengatakan, gajah itu bicara annyong, 44 persen mendengar aniya, dan 33 persen mengidentifikasi nuo.
Para
peneliti menyimpulkan bahwa Koshik lebih baik menirukan suara vokal
daripada konsonan, dengan banyaknya kesalahan identifikasi choah menjadi
boah (melihat) atau moa (mengumpulkan).
Kemampuan Koshik meniru
suara manusia diketahui pertama kali pada 2004 saat usianya 14 tahun.
Namun peneliti mengatakan bahwa ini lebih seperti bangunan hasil
upayanya berkomunikasi dengan pengasuhnya, sementara dia satu-satunya
gajah di Everland antara tahun 1995-2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar